Empowering
Kata "pemberdayaan" sudah sering sekali disebut-sebut dalam setiap kesempatan, apalagi dalam seminar atau pelatihan-pelatihan yang bertemakan pengembangan diri. Kata ini penggalan dari kata "power" yang artinya "share your power", dengan demikian orang yang meng empower orang lain harus rela melihat orang lain melakukan kesalahan dan tetap membimbing orang tersebut hingga melakukan hal yang benar dengan cara yang benar pula.
Empowering maknanya juga merupakan suatu proses membantu orang lain mencari jati-diri nya yang bersifat positip dan membantunya menemukan tujuan hidupnya berdasarkan core-competency nya yang merupakan bagian dari jti-dirinya itu, dengan demikian orang tersebut tidak pernah merasa melakukan sesuatu hal yang asing dalam dirinya.
Over-protective terhadap anak sendiri merupakan hal yang bertolak belakang terhadap konsep ini. Biarkanlah anak itu berkembang dengan kemampuannya sendiri yang kita bantu mengarahkannya sesuai dengan kelebihan dan minatnya itu. Apakah anda yakin dengan memaksa anak bergerak kearah cita-cita anda akan membuatnya "pasti" sukses dalam hidupnya ? Apalagi "bahagia" ? Apakah juga setiap anak yang tamat dari sekolah terkenal PASTI akan sukses ? Atau apakah setiap anak yang hanya tamat sekolah yang tidak populer sudah PASTI tidak akan sukses ? Ya "BAHAGIA" menciptakan sukses, bukan sebaliknya. Jadi jelaslah bahwa hal itu lebih merupakan attitude ketimbang knowledge, attitude and behaviour lah yang mengarahkan anda kepada kesuksesan !!
Melakukan empowering artinya mengubah potensi menjadi aksi, bukan menggurui seseorang untuk menjadi diri kita atau menjadi seperti orang sukses tertentu, tapi membantu orang tersebut mentransformasikan dirinya sendiri menjadi orang sukses ala diri dia sendiri, yaitu sukses dengan ciri-ciri yang dimilikinya sendiri bukan suses dengan ciri-ciri orang lain, tentu saja semuanya berciri sama yaitu POSITIVE for ALL .
Empowering maknanya juga merupakan suatu proses membantu orang lain mencari jati-diri nya yang bersifat positip dan membantunya menemukan tujuan hidupnya berdasarkan core-competency nya yang merupakan bagian dari jti-dirinya itu, dengan demikian orang tersebut tidak pernah merasa melakukan sesuatu hal yang asing dalam dirinya.
Over-protective terhadap anak sendiri merupakan hal yang bertolak belakang terhadap konsep ini. Biarkanlah anak itu berkembang dengan kemampuannya sendiri yang kita bantu mengarahkannya sesuai dengan kelebihan dan minatnya itu. Apakah anda yakin dengan memaksa anak bergerak kearah cita-cita anda akan membuatnya "pasti" sukses dalam hidupnya ? Apalagi "bahagia" ? Apakah juga setiap anak yang tamat dari sekolah terkenal PASTI akan sukses ? Atau apakah setiap anak yang hanya tamat sekolah yang tidak populer sudah PASTI tidak akan sukses ? Ya "BAHAGIA" menciptakan sukses, bukan sebaliknya. Jadi jelaslah bahwa hal itu lebih merupakan attitude ketimbang knowledge, attitude and behaviour lah yang mengarahkan anda kepada kesuksesan !!
Melakukan empowering artinya mengubah potensi menjadi aksi, bukan menggurui seseorang untuk menjadi diri kita atau menjadi seperti orang sukses tertentu, tapi membantu orang tersebut mentransformasikan dirinya sendiri menjadi orang sukses ala diri dia sendiri, yaitu sukses dengan ciri-ciri yang dimilikinya sendiri bukan suses dengan ciri-ciri orang lain, tentu saja semuanya berciri sama yaitu POSITIVE for ALL .